Sekilas tentang TWI Sitinjo

Share it:
Bagi masyarakat Dairi, TWI merupakan suatu konsep yang lahir dari gagasan brilian dan monumental yang berlandaskan wawasan spiritual yang luas seorang putra terbaiknya DR. Master Parulian Tumanggor. Beliau selaku Bupati Dairi masa itu merasa terpesona pada Bukit Sitinjo yang merupakan tanah ulayat Marga Kudadiri. Bersama warga Kudadiri, Dr. Master Parulian Tumanggor berulangkali menelusuri areal perbukitan itu. Suatu hari disebuah lokasi bukit kecil yang dilingkari dua sungai ditemukan sebuah pemandangan aneh, yakni tiga buah pilar yang terpancang saling berdekatan. Dari informasi diketahui bahwa dahulu lokasi itu merupakan sebuah perkampungan. Konon Raja Sisingamangaraja sering mengunjungi dan melalui tempat itu, bahkan sempat mengikat perjanjian dengan komunitas Marga Kudadiri. Maka untuk mengenang perjanjian tersebut sungai melingkari perkampungan itu diberi nama “Lae Jandi” (Sungai Janji).

Bupati kemudian teringat akan cerita tradisi para nabi dan orang suci yang melakukan kegiatan spiritual di atas gunung dan bukit seperti : Nabi Ibrahim mempersembahkan kurban di Bukit Moria, Musa menerima Hukum Taurat di Bukit Sinai, Yesus sering berdoa di atas bukit, ada juga gunung Horeb, Nebo, Jabal An Nur, Mahameru, Tabor Zaitun, Golgata. (Umat Buddha sendiri mengenal tentang Bukit Gijjhakuta tempat Sang Buddha sering menurunkan ajaran-ajaran penting di atasnya, juga tentang Gunung Himalaya. Demikian juga tentang taman yang terkenal seperti: Veluvana, Jetavana, Nigrodha).

Hal-hal diatas kemudian menginspirasi beliau mencanangkan berdirinya Taman Wisata Iman Sitinjo dengan melihat pertikaian etnis, amuk massa, elit Politik saling menyalahkan, kerukunan antar umat beragama yang terganggu, gejala-gejala disintegrasi bangsa, penyalahgunaan narkoba yang merajalela, sebagai realita kehidupan sosial kita. Maka beliau mengharapkan Taman Wisata Iman bisa menjadi suatu alternatif solusi sebagai tempat pembinaan dan penyembuhan iman, mental spiritual anak bangsa, dan penyembuhan korban-korban narkoba, yaitu melalui wisata dan doa (meditasi, dsb).

Akhirnya pada tanggal 20 Agustus 2002, Menteri Agama saat itu Prof. Dr. H. Said Agil Husein Al Munawar telah berkenan meletakkan Batu Pertama dan sekaligus menandatangani Prasasti Pembangunan Mesjid, Gereja, Vihara, dan Kuil di Lokasi Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi. Taman Wisata Iman Sitinjo merupakan Taman Wisata Iman pertama di Indonesia.

Saat ini di atas ketinggian bukit Sitinjo telah didirikan tugu mantan KSAD. Jenderal TNI T.B. Simatupang seorang tentara cendekiawan kelahiran Dairi serta tokoh penting gereja-gereja dunia. Tidak jauh dari situ juga telah didirikan tugu Komponis Prof. DR. Liberty Manik pencipta lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” yang juga kelahiran Dairi atas prakarsa Bapak James Lie seorang pengusaha foto studio sekaligus tokoh masyarakat Buddhis Dairi.

*Sumber : Vihara Saddhavana
Share it:

Intro

Tentang TWI

Post A Comment:

0 comments: