TWI Sitinjo Diresmikan

Share it:

Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi telah diresmikan keberadaannya untuk kemaslahan ummat oleh Gubernur Sumatera Utara H. Syamsul Arifin, SE pada tanggal 20 Apri 2009 yang lalu. Proyek pembangunan Taman ini pertama sekali dimulai pada tahun 2002 yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Menteri Agama yang saat itu dijabat oleh Prof. DR Said Agil Munawar tepatnya pada tanggal 20 Agustus.
Gubsu mengakui lokasi tersebut sangat tepat sebagai wadah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gubsu juga mengatakan bahwa TWI bisa ada karena sumbangsih keluarga besar marga Kudadiri yang telah bersedia menghibahkan tanahnya seluas 13 Hektar demi sebuah cita-cita kemaslahan umat.
Karena itu, lanjut H Syamsul, sumbangsih keluarga besar Kudadiri ini diharapkan bisa terus dipelihara, bahkan ditingkatkan di masa depan. “Jangan karena Bupati DR MP Tumanggor tidak lagi menjabat, maka pemeliharaan dan pengembangan lokasi ini ditinggalkan. Bila itu yang terjadi, maka sebenarnya kita semua, khususnya warga Dairi akan sangat merugi. Sebab, lokasi ini sangat strategis untuk membina ummat manusia untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Pencipta.”
Dalam arahannya, Gubsu mengaku tidak memungkiri bahwa dari memulai pembangunan pada periode pertama Bupati Dairi saat itu DR. MP Tumanggor hingga kedua dan purna bhaktinya telah membuktikan bahwa beliau memang sebenarnya telah mendapat talenta dari Tuhan.
Menurut Gubernur, saat ini banyak orang yang hidup hanya mengejar ketenangan dengan cara mengumpulkan uang banyak dan harta melimpah hingga memiliki jabatan-jabatan penting namun kebahagiaan hidup ternyata belum mereka dapatkan akibat ketenangan jiwa tidak dimiliki. Dengan keberadaan TWI Sitinjo, maka ketenangan jiwa yang hanya bisa diperoleh dengan cara terus menerus mendekatkan diri kepada Tuhan diharapkan bisa diraih.
Sebelumnya, Bupati MP Tumanggor menjelaskan bahwa pembangunan Taman Wisata Iman ini tidak hanya mendapat sokongan dana dari APBD Provinsi Sumut dan Kabupaten Dairi. Tetapi, bantuan secara pribadi dari sejumlah pihak, baik dari BUMN dan lainnya pun juga diterima. “Kebetulan, saat saya masih belum menjabat bupati, saya bekerja di sebuah departemen di Jakarta. Sehingga banyak teman-teman saat itu yang bersimpati memberikan bantuan untuk pembangunan lokasi ini,” jelas MP Tumanggor yang hari itu resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Dairi setelah dua periode menjabat.
Dijelaskan juga, saat keluarga besar Kudadiri sebagai pemegang ulayat pertapakan lokasi TWI Sitinjo itu, tanah seluas 13 ha yang dihibahkan hanya diganti pago-pago senilai Rp100 juta. “Bayangkan saat ini harga tanah di sini sudah mencapai Rp500 juta. Jadi, sumbangsih keluarga besar Kudadiri ini telah memberikan catatan tersendiri buat sejarah Kabupaten Dairi di masa depan. Karena di sini, tidak hanya ada lima lokasi tempat keagamaan, tetapi juga ke depannya akan ditempatkan Al Quran terbesar yang ada di Indonesia,” katanya.

*Sumber : Harian SIB
Share it:

Kabupaten Dairi

Tentang TWI

Textslide

Post A Comment:

0 comments: